Jumat, 26 Oktober 2018

DIA DALAM MIMPI


Aku membuka kedua mataku. Aish, sekarang sudah pagi. Mimpiku benar-benar seru dan menyenangkan sampai-sampai aku bangun lebih siang. Ya, mimpiku memang sedikit random. Aku sendiri tidak mengerti, diawali dengan tertangkap di rumah seorang pedagang. setelah berhasil kabur dari sana, beralih dengan menyelamatkan seseorang di rumah angker. Dan berakhir dengan, ya kau tahu? seperti pesta prompt night, bertemakan moon light. Di mimpiku, aku merasa naik perahu sampai ke tempat pesta diadakan. Aku ingat di sana aku memakai gaun biru yang cantik. Langit berwana warni, ungu, biru, dan pink kurasa.

Tapi, bukan itu yang membuatku terheran-heran. Aku benar-benar mengingatnya. seorang laki-laki yang tak kukenal, tapi di mimpiku dialah pasanganku untuk pesta prompt night. Aku yakin aku belum pernah melihatnya. Dia benar-benar asing. Biarkan aku mendeskripsikan wajahnya. Wajahnya lembut. Maksudku bukan soal tekstur wajah. Kau jangan salah paham. bisa dibilang sorot matanya lembut. Tapi aku lebih suka mengatakan kalau dia lembut. Tatapan dan ekspresi wajahnya menentramkan. Senyumnya menenangkan. Dan dia manis? Entahlah. Dan bisa dibilang tampan. Hidungnya bisa dibilang mancung. Rambutnya hitam. Rahangnya membuat wajahnya terlihat tegas, tetapi tetap membuatku merasa aman dengan hanya melihat wajahnya. Sungguh aneh bukan?

Aku masih penasaran. Kalau benar dia ada di dunia ini, aku ingin sekali bertemu dengannya. Sekedar mengetahui siapa dirinya. 

Dan juga, aku berharap aku bisa bertemu dengannya dalam mimpiku di lain kesempatan. Yah, dalam mimpiku kali ini, kami tidak mengobrol banyak. Percakapan kami cukup aneh saat itu. Bahkan dalam mimpiku, dia adalah pacarku! Yang benar saja? 

Kau mau tahu aku bilang apa padanya?
Karena pada saat di perahu itu. Ya, perahunya kecil. Satu baris hanya bisa diisi dua orang.  Saat itu, aku duduk di hadapannya, tapi di sampingku ada anak laki-laki lain. Jadi aku bertanya padanya, "Gapapa nih aku duduknya nggak di sebelah kamu?" 
Dan dia menggeleng sambil tersenyum lembut. Lalu berkata, "Gapapa."

Setelah itu, tidak ada percakapan lagi. 

Ah, mungkin bagimu sepele. Tapi aku benar-benar dibuat penasaran. Ya, aku penasaran. Aku masih berharap bisa bertemu dengannya lagi. Entah di dunia nyata, atau dunia mimpi lagi. Tak apa, asal bertemu dengannya lagi. Kurasa, rasa penasaranku ini akan sedikit berkurang.

Image result for men silhouette

2 komentar: