Kamis, 26 Oktober 2017

A.M. Diary - Almost is Never Enough

Oktober 26, 2017 0 Comments
"Hai, Clara," sapaku senang begitu melihat wajah sahabat lamaku di layar laptop. Kami terpisah karena Clara kuliah sastra Indonesia di universitas ternama di Jogja. Sementara aku memilih untuk tetap di Bandung. Meski begitu, kami masih sering berkomunikasi via skype.

"Haii Rinnn, apa kabar kamu? Tadi katanya mau curhat, kan? Mumpung aku lagi sepi tugas nih," sapa Clara tak kalah cerianya dariku.

"Yaah, begitulah," jawabku agak asal-asalan, aku sudah lelah dengan hati ini. "Antara Alex dan Aldi? Hal yang paling kubenci adalah harus memilih, Ra. Harus memilih antara bertahan dan berharap dia akan kembali. Atau menerima cinta yang baru, membiasakan diri lagi, belajar mencintai lagi, belajar nyaman lagi, saling mengenal lagi," ucapku lagi.

"Bukannya memang begitu siklusnya? Ada pertemuan, pasti ada perpisahan. Ada awal, pasti ada akhir. Entah akhir bahagia atau bukan. Kamu belum mencapai ending ceritamu, Rin. Mungkin karena perpisahan, kamu akan dipertemukan dengan yang lebih baik, entah orang yang lebih baik atau cerita yang lebih baik. Atau mungkin jika ada kesempatan, kembali pada orang yang sama, tapi tak mengulang cerita yang sama," jawab Clara puitis, tapi tidak lebay. Aku terdiam, aku tak tahu harus bilang apa. Alex rasanya masih menetap di hatiku, tapi Aldi punya kesempatan yang sama untuk mendapatkan tempat di hatiku.

"Ini udah seminggu, dan aku belum menjawab apa-apa setelah Aldi menyatakan perasaannya padaku. Meski Aldi tetap bersikap seperti biasa, aku tahu. Aku tahu kalau ia menunggu." ceritaku lagi pada Clara.

Dan, aku pun tahu, rasanya menunggu sebuah ketidakpastian yang tak berujung. Seperti berjalan di tengah padang gurun. Semuanya tampak sama, semuanya tampak membingungkan. Tak ada yang pasti, tidak ada petunjuk, tambahku dalam hati.

"Sebenernya ya, Rin. Pilihan semuanya di tangan kamu. Memang susah buat memilih, aku jadi kamu pun bakal bimbang. Tapi, kamu harus memilih kan pada akhirnya?" Aku mengangguk sebagai responku atas pertanyaan Clara.

"Kalau begitu, pilih yang lebih worth it. Belajr berpaling dan melihat yang sudah di depan mata, atau tetap menunggu dan menanti Alex yang sekarang hilang tanpa kabar," jawab Clara sambil membetulkan posisi duduknya. Aku tersenyum kecil, Clara selalu begitu, kapanpun siap mendengarkan segala curhatanku. Dan selalu memberi solusi yag tepat sasaran.

"Tidak ada kabar adalah kabar, yaitu kabar tidak ada kabar. Tidak ada kepastian juga adalah kepastian, yaitu kepastian tidak ada kepastian. Hidup ini juga memang tentang menunggu. Menunggu kita untuk menyadari: kapan kita akan berhenti menung-"

"Tere Liye, Hujan," potong Clara seketika. Aku tertawa melihat responnya. Clara adalah penggemar berat Tere Liye, bahkan mungkin dia sudah hapal seluruh quote dalam buku-buku Tere Liye.

"-gu," lanjutku setelah aku selesai tertawa.
Drrrtttt.. Drrrtttt.. Ponselku bergetar tanda telepon masuk.
"Sebentar ya, Ra," ucapku sambil melihat siapa yang menelepon.

Aldi.

Melihat ekspresi wajahku yang berubah, Clara langsung menyoraki dan menggodaku. Pipiku memerah. Aku menaruh telunjukku di depan bibirku, menandakan Clara untuk diam. Clara langsung terdiam, namun sebagai gantinya, dia senyum-senyum sendiri.

"Halo.. Oh, sebentar aku keluar ya, Di," jawabku lalu mematikan sambungan telepon. Sementara itu, Clara sudah menantiku dengan wajah menyebalkannya.

"Jadi, Aldi sudah menunggumu di luar?" tanya Clara dengan tatapan siap menggodaku. Aku hanya mengangguk kecil. "Ya sudah, cepat sana keluar. Aku mengusirmu. Cepat katakan padanya jawabanmu, sebelum dia nanti malah diembat yang lain. Aku juga mau nyicil tugas lagi nih, bubye Maureen sayangg," ucap Clara dengan nada manjanya.

"Bubyee Claraaa," jawabku sama manjanya.

"Eh, Ri-!" Klik. Aku sudah keburu mematikan sambungan skype. Layar pun berganti dengan wallpaper laptopku.

Deg! Aku lupa kalau selama ini aku belum mengganti wallpaper layar laptopku. Gambar yang Alex buatkan untukku. Foto selfie kami yang ia sulap menjadi gambar arsiran hitam putih. Waktu itu, aku langsung scan gambar Alex, dan menjadikannya wallpaper.

Kulirik jam tangan putih gading yang melekat di tanganku. Hampir lupa! Aldi masih menungguku di luar, segera aku mematikan laptopku, menyisir sedikit dan berlari ke pintu sambil menyampirkan sling bag.

Alex, kalau kamu menemukanku sudah menjatuhkan hatiku pada orang lain, ketahuilah bahwa aku telah menempuh ratusan malam menantimu untuk kembali. Namun kau tak kunjung kembali, dan aku pun berhenti menantimu. Maaf, ucapku dalam hati.

Klik.

"Hai, Rin. Siap berangkat?" tanya Aldi dengan tatapan lembutnya. Deg! Entah kenapa, suara yang Aldi keluarkan, malah terdengar seperti suara Alex di telingaku.

"Di, nanti aku mau ngomong ya," ucapku pelan sambil mengunci pintu rumah.

Tapi.. Waktu itu kamu kembali kan, Lex? Meski kemudian menghilang lagi. Haruskah aku kembali memberikan ratusan malam untuk menantimu lagi? Menantimu kembali ke pelukanku lagi? Haruskah?

•••

Begitu aku mendengar kalau aku sudah boleh pulang ke Indonesia, dengan syarat aku harus kembali untuk check up bulan depan. Tanpa pikir panjang, aku segera memesan tiket pesawat secara online. Persetan dengan trauma yang beberapa minggu kemarin menghantuiku. Aku tak peduli, aku harus bertemu Maureen.

Entah apa jawaban Maureen atas permintaan Aldi untuk menjadi pacarnya seminggu lalu. Mungkin semuanya sudah terlambat, tapi aku tak peduli. Aku tak peduli, kau harus merebutmu dari Aldi, tak apa, akan kulakukan. Kalau kamu bilang aku egois. It's okay, Rin. Karena cuma kamu yang aku butuhin.

Sepanjang perjalanan di pesawat, jujur aku merasa tidak nyaman. Apalagi mengingat Kania dan Donny yang datang waktu itu benar-benar menyebalkan. Tapi di sisi lain, aku bersyukur. Karena mereka, aku nekad naik pesawat lagi. Pulang ke Bandung, dan kembali memperjuangkan Maureen. Meski sampai sekarang, aku tak tahu apa maksud mereka.

•••

Klik, pintu mobil di sebelahku terbuka. Suara lembut Aldi kembali menyapa telingaku.
"Ayo turun, Rin. Atau kamu mau di mobil aja?" tanya Aldi setengah menggoda. Aku seakan terbangun dari mimpi panjang yang membingungkan. Tanpa membuat Aldi menunggu lebih lama, aku pun keluar dari mobil.
"Kamu lagi sakit ya? Daritadi diem aja," tanya Aldi khawatir. Seketika, punggung tangan Aldi sudah mendarat di keningku. "Nggak panas," ucapnya pelan.

"Aku nggak apa-apa kok, Di. Cuman agak tepar aja kemarin ngejer tugas, begadang. Hehe," jawabku ngeles. Tapi aku tidak bohong. Aku memang mengerjakan tugas sampai subuh. Tapi, bukan itulah penyebab diamku. Bukan itu.

"Nanti kalau kamu kenapa-kenapa, langsung bilang aja ya." Aku hanya mengangguk perlahan. Hatiku dan otakku kacau. Hatiku berkata, "Selagi Alex belum ada kabar, apa salahnya menunggunya sebentar lagi? Kamu kan nggak tahu apa yang terjadi padanya." Otakku berkata, "Bodoh! Untuk apa menanti seseorang yang bahkan menghilang dari hidupmu begitu saja! Masih ingatkah kamu, kalau dia menyakitimu begitu hebat?!"

Ingin rasanya mengikuti hati ini, tapi ujungnya selalu menyakitkan jika mengikuti kata hati. Tapi jika aku mengikuti apa yang otak ini katakan, hati tak akan tenang, bahkan mungkin lebih menyiksa.

"Rin, aku hanya berusaha untuk selalu menjalani kebersamaan kita dengan sepenuh hati. Jadi, jika suatu saat nanti kamu memilihnya. Hari-hari tanpamu menjadi hari-hariku tanpa penyesalan. Minimal, aku sudah melakukan yang terbaik dan menciptakan kenanngan baik selagi kita masih bisa bersama," ucap Aldi pelan.

Aku memiringkan kepalaku. Bingung.
"Maksudmu apa, Di?"
"No, nothing," jawab Aldi singkat. Aku hanya terdiam, apa maksud dari ucapannya? Aku bukannya tak mengerti, aku hanya takut salah mengartikan. "Aku mengerti kamu masih ragu, Rin. Aku akan menunggu, selama apapun yang kamu butuhkan. Nggak perlu merasa tergesa-gesa," ucap Aldi seolah mengerti kebingunganku.

"Maaf, Di. Aku masih butuh waktu." aku menundukkan kepalaku. Rasanya tak enak menatap matanya. Aku merasa bersalah, memintanya menunggu sampai selama ini. Aldi mengusap rambutku, "It's okay, Rin."
Aku mendongakkan kepalaku. Tatapan Aldi sangat lembut. Aku tersenyum lega.

•••

Sial! Perjalanan dari Singapur ke Jakarta tidak lama, tapi Jakarta Bandung? Jangan tanya berapa lama. 5 jam! Sesampainya aku di depan rimah Maureen. Rumahnya kosong.
"Kamu pergi kemana, Rin?" tanyaku entah pada siapa.

Hujan perlahan turun. Aku hanya bisa menunggu di luar, meski tak kehujanan, udara dingin menusuk tulang. Semakin malam, semakin menusuk. Hujan seakan membawa kembali kenanganku bersama Maureen.

•••

"Rin, maaf ya aku harus cepet-cepet pergi lagi," ucap Aldi sebelum aku keluar dari mobil.
"Iya, Di. Nggak apa-apa. Thanks for today yaa." Aku pun menutup pintu mobil dan berlari kecil ke pagar rumahku. Membuka gembok, dan terkejut dengan pemandangan yang ada di hadapanku.

Alex?! Itukah kamu?!
"Lex?" sapaku dengan suara yamg bahkan teredam oleh suara hujan. Alex mendongakkan kepalanya padaku. Tersenyum lemah. "Bagaimana caranya kamu bisa di sini?" tanyaku seraya mendekatinya. Alexku, maaf. Alex maksudku. Alex tak menjawab, hanya dengan senyum khasnya menunjukkan kunci rumahku.

"Aku masih menyimpannya, Rin," jawan Alex perlahan. Alex tubuhnya penuh luka, luka bakar, bekas goresan, bahkan aku melihat kruk tergolek di sampingnya.
"Lex, masuk aja. Di sini dingin," ajakku setelah aku membuka pintu.

"Kenapa kamu malah nunggu di luar? Kamu kan punya kunci, bisa buka pager, tapi nggak buka pintu," omelku sambil membawa dua cangkir teh manis. Perlahan aku memberikan cangkir teh untuk Alex. Alex tampaknya masih kedinginan sekalipun sudah kuberikan selimut.

Lama sekali, di antara kami berdua tidak ada yang berbicara. Hening.
"Kamu ke mana aja? Merawatku waktu aku sakit, mau kupeluk saat aku sudah sadar, tapi meninggalkanku di hari selanjutnya," ucapku sambil terisak.

"Rin, maaf," jawab Alex pelan. "Selama ini aku bohong. Aku bohong soal aku udah nggak sayang kamu, aku cuma akting deket sama Kania, aku bohong kalau aku udah nggak perhatiin kamu. Aku masih sayang kamu, Rin. Perasaan aku ke kamu masih sama, dan nggak berubah," ucap Alex panjang lebar.

"Lalu?" Aku bahkan tak tahu harus merespon apa. Benarkah yang kamu katakan, Lex?

"Aku.... Aku mohon sama kamu, mssih adakah kesempatan buatku, supaya kembali dapat tempat di hati kamu?" tanya Alex.

"Aku pengen banget buat percaya sama kamu, Lex. Aku percaya sama kamu, tapi aku nggak percaya sama waktu. Waktu bisa merubah perasaan kamu. Aku takut, Lex. Aku takut kamu buang aku lagi seperti kemarin."

Dan suara deru hujan menemani keheningan ini.

"Aku bodoh, Rin. Maaf. Aku seharusnya nggak pernah ngelakuin ini ke kamu, harusnya kamu tahu dari awal. Harusnya aku nggak berbohong sama kamu. Maaf, Rin. Kamu boleh nggak percaya sama aku lagi, nggak apa-apa. Tapi, aku berharap kamu percaya yang satu ini. Aku berharap kamu percaya kalau aku masih sayang kamu. Dan aku nggak bohong," ucap Alex memecah keheningan.

•••

Nanti berlanjut yaaa~

Kamu #teamMaureenAlex or #teamMaureenAldi ? Vote di comment yaa <3

Rabu, 18 Oktober 2017

A.M. Diary - 3 in 1 episode

Oktober 18, 2017 0 Comments
Aku tak ingat sudah berapa lama mendekam di RS. Sungguh membosankan, setiap hari menghirup aroma alkohol. Tentu saja, aku dimarahi habis-habisan oleh dokter yang mengurusku karena bandel terlambat check up. Tapi, beruntungnya aku karena selamat dari kecelakaan pesawat kemarin. Setidaknya, namaku tidak ikut tercantum dari daftar 17 orang yang meninggal. Dari 87 penumpang, 17 meninggal, 53 luka parah, sisanya luka ringan. Dan aku termasuk ke dalam kelompok 53 orang itu.

Bisa dibilang lukaku cukup parah. Luka bakar, luka sobek di tangan karena pecahan kaca, tulang kakiku retak, juga luka sayatan di wajahku. Yah, rupaku memang menjijikan, tapi jauh lebih baik ketimbang harus merelakan nyawaku melayang. Minimal, aku berjuang demi rupaku yang meski sekarang sudah tidak karuan.

Ini sudah dua minggu aku dipantau oleh sang dokter bawel. Ya, meskipun dia bawel, kuakui dia sangat baik. Meski sudah separuh baya, wajahnya masih terbilang awet muda. Kondisi jantungku tak perlu ditanya lagi. Semakin parah. Dokterku bilang, saat aku dibawa ke RS, detak jantungku sudah di bawah 40/menit. Dan selama perjalanan, tentu saja hampir semua orang mengkhawatirkanku. Tapi, ada satu orang yang tidak khawatir sama sekali. Maureen. Yang bahkan mengetahui keberadaanku pun tidak.

Setiap kali aku bosan, aku hanya diperbolehkan berjalan-jalan di taman rumah sakit, seperti saat ini. Sungguh, aku merasa sehat-sehat saja. Meski masih harus memakai kruk untuk berjalan, tapi rasanya semua masih di bawah kendali. Bahkan, jantungku sudah membaik. Rasanya aku ingin cepat-cepat terbang kembali ke Indonesia, dan menemui Maureen lagi. Memeluknya lagi.

"Alex." Suara yang sering kudengar akhir-akhir ini, terdengar di telingaku. "Oh, there you are," ucapnya lega sambil melangkah mendekatiku.
"What are you doing here?" tanyaku datar. Jujur, sekarang ini aku sedang tidak mood untuk melakukan serangkaian tes atau apapun sejenisnya.

"Hey, I just want to say that someone is looking for you."
"Who is that, someone is looking for me"? tanyaku lagi. Mood-ku saat ini benar-benar buruk, dan aku benar-benar tak ingin diganggu.
"Maybe, it's better if you look her by yourself," ucap dokter bawelku dan berlalu meninggalkanku. Aku menghela napas. Dasar dokter menyebalkan, sudah tahu kalau aku sekarang susah berjalan. Sekarang malah menyuruhku menemui seseorang yang tak jelas siapa.

Dengan malas, aku mengapit kruk-ku dan berjalan ke lobby. Mataku terbelalak melihat siapa orang yang dimaksud dokter. Kania? Donny?

•••

Ini sudah seminggu sejak aku keluar dari rumah sakit. Senang rasanya, apalagi ibu rela cuti kerja dan pulang dari luar kota untuk menemaniku selama dua minggu.

Meski sudah bisa keluar dari rumah sakit, aku masih perlu beberapa kali check up untuk memantau kondisi ginjal baruku. Tapi, hari ini pula masa cuti ibu selesai dan harus terbang kembali ke Kalimantan. Siang ini, aku dan Aldi mengantar ibuku ke bandara Hussein.

Pesawat akan take off pukul 13.45, jadi kami sudah di bandara sejak pukul 12.00, sekalian makan siang bersama. Setidaknya, aku tidak menyia-nyiakan sedetik pun waktuku bersama ibu. Pukul 13.30, kami sudah selesai makan dan menunggu pintu pesawat dibuka.

"Bu, janji yaa bakal sering-sering pulang," pintaku sambil memeluknya.
"Ibu usahain ya, Rin. Doa ibu selalu bersama Maureen kok," jawab ibu seraya mengelus rambutku yang makin panjang.
"Iya, Bu. Maureen bakal selalu kangen Ibu," ucapku tanpa melonggarkan pelukanku.
"Iya, Rin," ucap Ibu lembut dan mencium keningku. Lalu melepaskan pelukan kami. "Nak Aldi, makasih ya sudah menjaga Maureen. Ibu titip Maureen ya. Kalau Maureen nakal, kamu boleh jitak kepalanya," ucap Ibu pada Aldi sambil menjitak kepalaku.

Spontan Aldi tertawa melihat Ibuku yang jahil.
"Siap, Bu," jawab Aldi sambil memberi hormat, lalu melanjutkan tawanya. Sepulang dari bandara, Aldi mengajakku untuk pergi ke Dago Pakar.

"Kita mau ke mana, Di?" tanyaku sambil memasang safety belt.
"Ke mana yah?" jawabnya yang malah bertanya balik.
"Ih? Beneran, Di. Aku nggak tau daerah dago loh."
"Tenang aja, aku mau ajak kamu ke tempat yang bagus. Kamu nggak akan nyesel," jawab Aldi lagi sambil tertawa kecil. Selama perjalanan, Aldi tiba-tiba menghentikan mobilnya. Dan keluar dari mobilnya.

"Kenapa, Di?" tanyaku spontan dan ikut keluar dari mobil. Aku sedikit panik karena wajah Aldi tampak panik saat ia menghentikan HRV-nya. Aku berlari kecil ke bagasi. "Di, kena-"
Ucapanku terhenti seketika melihat apa yang ada di bagasi. Sebuket besar bunga mawar putih. Pipiku tanpa kusuruh, memerah seketika. Bunga yang sangat cantik. Perlahan, Aldi memberikan bunga itu padaku.

Tanpa kusadari. Memoriku tertaut pada seseorang. Dan seseorang itu adalah Alex. Alexander Rafael Landibrata.

•••

"Hah? Jadi lu mau berhenti ngambil Alex dari Maureen? Gua gimana dong?" tanya Donny panik padaku.

"Ya lu usaha sendiri," jawabku cuek sambil mengulum lolipopku. Pagi-pagi sudah merecokiku soal urusan Maureen. Dasar menyebalkan.

"Heh, lu udah menjebloskan gua ke penjara. 2 bulan lagi, gua di DO dari kampus. Gua udah nggak ada kesempatan buat ngerebut Maureen." gerutu Donny. Ah! Dasar menyebalkan. Sudah bagus bisa keluar dari penjara sekarang, masih mengomel padaku? Yang benar saja?
"Lagipula, masa usaha lu, lu sia-siain begitu aja cuman karena muka dan fisik? Bisa operasi plastik, hello?"

"Lu diem aja deh, Don. Gua lagi mikir," jawabku sebal. Kata-kata Donny sedikit banyak benar. Muka tidak masalah. Tapi masalahnya sekarang, bagaimana? Bagaimana caranya agar Alex bisa move on dari Maureen dan benar-benar berpaling padaku?

"Mikir apa, lu?" tanya Donny. Namun aku tidak menggubrisnya karena tiba-tiba telepon dari Kresna masuk.

"Halo."
"Gua punya kabar bagus, Kan. Ini soal Maureen dan Aldi."

•••

Wajahku seketika merah padam, menahan amarah. Kania mengenal si brengsek Donny itu? Sejak kapan? Jadi merekalah dalang di balik semuanya? Bagaimana caranya si Donny sialan bisa keluar dari penjara dan malah jalan-jalan di Singapur? Apakah maksud dari semuanya?

"Apa mau lu, Kan?" tanyaku langsung. Mood buruk, bertemu musuh bebuyutan, mendapat fakta baru bahwa dirimu dikhianati. Bukan hari baik untukku.

"Easy. I want you to let her go. Gua tau lu masih sayang Maureen. I know everything. Including this one," jawab Kania sembari menyerahkan handphonenya padaku. Aku mendiamkannya. "Ayolah, gua nggak main-main Alex. Lu harus liat yang satu ini." Dengan malas, aku mengambil handphone dari tangannya.

Melihat apa yang terpampang di depan mataku, napasku memburu seketika. Sudah cukup aku menahan diri untuk tidak menghajar Donny. Sekarang apalagi ini? Sekarang aku malah ingin menonjok Kania sekalian. Sudah cukup menyebalkan dengan beberapa minggu mendekam di rumah sakit, kini harus melihat sesuatu yang tak ingin kulihat.

Sejujurnya aku hanya ingin melihat Maureen saja, tak perlu dengan Aldi yang memeluknya. Hatiku tak dapat terkontrol lagi. Hatiku panas, terbakar api cemburu.

Tidak apa kok, Rin. Sesuai harapanku, aku berharap kamu bahagia. Mungkin dengannyalah kamu bahagia. Aku berhak kok merasakan sakit ini, aku sudah menyakitimu lebih dulu.

•••

"Makasih banget yaa, Aldi. Aku suka bunganya," ucapku sambil memeluk bunga pemberian Aldi.
"Sama-sama. Bunganya jangan lupa dibayar yaa," ucap Aldi sambil tertawa.
"Ehh?"
"Tapi udah lunas kok. Liat senyum kamu, itu bayarannya. Kuanggap lunas," jawab Aldi sambil tersenyum simpul. Aku spontan tersenyum mendengar candaan Aldi. "Udah yuk, masuk ke mobil lagi," ajak Aldi lalu mengantarku dan menutupkan pintu mobil.

Sepanjang perjalanan, aku menciumi aroma yang menguar dari bunga pemberian Aldi. Tapi, semakin lama, aku semakin ingat Alex. Dimanakah kamu sekarang, Lex? Menghilang begitu saja. Sadarkah kamu, Lex? Seiring dengan jejakmu yang semakin menghilang, separuh hatiku ikut hilang.

Tanpa sadar, ternyata kami sudah sampai di tempat yang Aldi maksud. Aku pun mengikutinya masuk ke dalam gedung berlantai tiga ini. Seorang satpam menyapa kami sembati mengatakan, "Restonya ada di lantai tiga." Lalu menekan tombol lift untuk kami. Aldi berjalan menuju meja kasir.

"Reserved atas nama Sean Rivaldi Johanssen," ucapnya singkat. Lalu seorang pelayan mengantar kami ke meja yang dimaksud. Aku langsung terpesona dengan apa yang ada di hadapanku saat ini. Sejauh mata memandang, hanya Bandung dari ketinggian. Mataku bahkan tak bisa lepas dari pemandangan ini. Membuatku kembali teringat dengan seseorang.

"Rin, mau pesan makanan dulu?" tanya Aldi memecah lamunanku yang baru saja dimulai.
"Oh, iyah Di." Aku beranjak dari bangku berbentuk potongan kayu besar yang terbuat dari semen. Aldi menggeserkan menu padaku.

"Uumm, aku mau Aglio Olio Pasta aja deh, toppingnya ayam. Minumnya, milk shake strawberry," ucapku pada pelayan setelah beberapa lama melihat-lihat menu.

"Saya pesan Tenderloin steak ya, mbak. Medium. Sama, black coffee satu. Makasih."
"Aldi, aku mau liat pemandangan lagi boleh ya?" Aldi mengangguk sambil tersenyum padaku. Mungkin karena tingkahku seperti anak kecil yang melihat seember es krim kesukaannya. Tak lama, Aldi mendekatiku.
"Mau kufoto? Buat kenang-kenangan," tawa Aldi padaku. Aku mengangguk senang dan menyerahkan handphone-ku padanya. Aldi meggeleng perlahan dan mengambil handphone dari saku celananya. "Pake hapeku aja."

Badanku rasanya masih kaku karena sudah lama hanya tiduran di rumah sakit. Jadilah Aldi yang mengarahkanku untuk berpose. Sesi fotoku berlangsung lama karena aku selalu tertawa melihat Aldi yang jinjit, jongkok, bahkan hampir tiarap demi mendapatkan foto yang bagus. Bahkan, Aldi mengaku bahwa dia adalah fotografer mahal yang sedang menyamar, dan aku harus membayar super mahal untuk jasanya.

Tepat saat makanan datang, aku sudah puas berfoto-foto ria. Sebelumnya, kami sempat mengambil selfie berdua dengan latar belakang kota Bandung dari ketinggian.

Selesai makan, Aldi mengajakku ke atas. Ternyata di atas masih ada lantai lagi. Tiba-tiba, kurasakan sebuah bandana menutup mataku.

"Duh, Di. Aku nggak bisa liat apa-apa," ucapku panik sambil berusaha melepaskan tangan Aldi.

"Sebentar aja, aku yang tuntun kamu ya," ucapnya lembut dan menuntunku menaiki beberapa anak tangga yang tersisa. Tiba-tiba, Aldi berhenti menuntunku. Tangannya yang sebelumnya menggandeng tanganku pun hilang. Aku spontan mencari-cari Aldi.
"Kamu udah boleh buka penutup matanya, Rin." Terdengar suara Aldi, tapi kini agak jauh. Perlahan aku membuka penutup mataku.

Aku terkejut dengan apa yang ada di hadapanku sekarang. Tampak akrilik yang bercahaya berwarna merah berbentuk "+", "=", dan hati ❤. Dan Aldi berdiri di sebelah kiri tanda "+". Sementara akrilik merah berbentuk itu itu tampak tertutupi bunga mawar putih dan tulisan " Would you be mine?"

Aku spontan menutup mulutku. Aku hanya tak menyangka semuanya akan terjadi hari ini.

•••

"Kan, tadi gua lihat kalau Aldi sama Maureen jalan ke Dago nih. Perlu gua buntutin?" terdengar suara serak-serak basah Kresna dari seberang.

"Iya, buntutin aja. Foto apapun yang lu dapetin ya. Makasih banget, Kresna. You help me so much," ucapku dan mengulum senyum. Kerja bagus, Kresna! pujiku dalam hati.

"Donn, kita berangkat ke Singapur sekarang. Gua punya rencana buat bikin Alex jadi milik gua," ucapku singkat dan beranjak dari hadapan Donny.

•••

Tak ada salahnya memberi Aldi kesempatan bukan? Alex pergi begitu saja, tanpa ucapan perpisahan. Ia menghilang untuk kedua kalinya. Selalu seperti ini. Sekarang ada Aldi di hadapanmu, Rin. Bukankah dia lebih baik dari Alex?

Tapi, Alexlah yang sudah menemanimu selama ini. Hatimu pun belum move on sepenuhnya. Bagaimana bisa menerimanya sepenuhnya? Bagaimana jika suatu saat Alex kembali?

Pikiranku berkecamuk. Seakan ada dua bagian dari diriku yang berperang. Di satu sisi, aku masih sayang Alex. Di sisi lain, bagiku tak ada salahnya memberi Aldi kesempatan untuk mengisi hatiku. Apa yang harus kujawab? Melihat wajah Aldi yang masih menanti jawabanku, aku rasanya tak tega.

"Um, Di."
"Rin, would you be mine?" tanya Aldi.
"Maukah kamu kasih aku waktu buat menjawabnya. Aku cuma pengen apapun jawabanku, aku sudah yakin dan nggak akan menyesal," ucapku pelan. Aldi perlahan beranjak dari tempatnya berdiri dan berjalan mendekatiku.

"Kamu tahu? Kamu selalu punya waktu. Aku akan selalu kasih kamu waktu, selama apapun yang kamu perlukan. Aku akan menunggu jawaban dari kamu, Rin. I will," ucap Aldi dan menggenggam tanganku. Mataku memerah.

"Di."
"Ya?"
"Thank you." Aku pun memeluknya. Rasanya hati ini lega dengan jawaban Aldi yang mau menungguku.

Tunggulah jawabanku, Di. Aku hanya ingin meyakinkan diriku lagi.

•••

Hai kengkawan semuaa.. Finally mimin bisa bikin seri A.M. Diary lagii, setelah sekian lama. Semoga kengkawan suka yaa.. Pantengin terus A.M. Diary yaa~

Maureen akan pilih mana?
Menerima Aldi atau tetap menunggu Alex?

Cara biar kamu ga gampang baper

Oktober 18, 2017 0 Comments

Hai hari ini mimin mau kasih tau apa aja tips biar kamu ga gampang baper

1. Anggap dia hanya memperlakukan kamu sebagai teman
Anggap orang yang bikin kamu itu memperlakukan kamu layaknya teman dan ga lebih. Mungkin dia perhatian sama kamu, tapi anggap itu sebagai tindakan wajar seorang teman dan kamu ga akan baper karna hubungan kalian hanya sebatas teman

2. Jangan berharap
Nah yang kedua, jangan berharap bahwa selamanya dia akan perlakukan kamu spesial. Pikirkan masa depan, dia mungkin belum tentu suka sama kamu, sedangkan kamu sudah berharap dan baper sama dia. Jangan sampai kamu cuma di phpin karna kesalahan kamu sendiri ya..

3. Pentingkan hubungan pertemanan kalian
Waktu kamu berpikir jangka panjang, kamu pasti akan mengerti, kalau kamu mulai baper ke dia, perasaan kamu ke dia ga akan sama kaya sebelumnya. Kamu bakal cemburu liat dia ketawa bareng cewe lain, dll. Dan... itu bakal awkward banget, soalnya dia belum tentu ada perasaan ke kamu dan kamu udah galau duluan hehehe

4. Usahakan tidak membalas perhatian dia secara berlebihan
Contohnya.. dia memberikan kamu makanan waktu kamu kelaperan. Karna kamu baper sama dia dan merasa harus membalas, kamu membelikan bunga atau makanan yang bikin kamu bela2in buat beli di tempat yang jauh. Jangan kaya gitu ya temann.. inget kalaupun kamu mau membalas kebaikan dia lakukan lah dengan normal dan dalam situasi yang sesuai juga

Sekiann dari miminn... semoga bermanfaat yaa

Sabtu, 14 Oktober 2017

Tanda-tanda Pasangan Sudah Mulai Bosan sama Kamu

Oktober 14, 2017 0 Comments
Hai guys.. Ada request dari temen mimin nihh, ehehehe.. Requestnya sih "ciri-ciri cowok yang sudah mulai bosan", tapi mimin coba buat lebih universal.. Yaitu ciri-ciri pasanganmu udah mulai bosan denganmu..

Yukk mulai..

1. Dia mulai malas bales chat kamu.

Yang biasanya 5 menit udah bales, sekarang balesnya lamaa banget.. Juga pasti keliatan dari caranya bales chat kamu loh, ogah-ogahan, cuek, singkat, juga malah terkesan pengen cepet-cepet mengakhiri chat dari kamu.

2. Sering nolak ketika kamu ajak jalan / nggak pernah (jarang) ngajak jalan lagi

Next poin. Kalau dulu minimal 2 minggu sekali pergi bareng, entah ngegabut bareng, nonton bareng, main bareng si doi. Sekarang, si doi sering nolak ajakanmu dengan berjuta alasan. Atau malah udah nggak pernah ngajak jalan lagi? Banyak kemungkinan kalau man-teman tanya "kenapa". Tapi bisa jadi, dia mulai bosan denganmu.

3. He/she changes.

Dia mulai berubah, entah itu sikap cara ngomong, semuanya deh.. Dulunya suka ngasih kata-kata romantis, sering ngasih kabar, perhatian, sering ngasih kado.. Semuanya jadi perlahan-lahan hilang. Biasanya ngucapin good morning, good night, dkk.. Sekarang udah nggak pernah.

4. Dia lupa dengan tanggal-tanggal penting kalian.

Hari ini anniv nih, ehh tapi dia cuek-cuek aja.. Bahkan nggak inget. Besok itu ultah kamu, eh dianya nggak inget. Ata sekedar ngucapin "hbd yaa".. Krik krik krik, udah aja selesai. Dia hampir bisa dipastikan udah bosan, atau malah udah nggak sayang sama kamu.

5. Kalau kamu marah, dia nggak usaha apa-apa.

Biasanya waktu kamu pundung, dianya pasti usaha mati-matian supaya kamu nggak pundung/marah lagi.. Tapi sekarang, mau kamu pundung, marah atau apapun, dia nggak akan peduli lagi.

6. Dia dikit-dikit ilfeel sama kamu.

Cuma karena hal sepele, dia jadi marah sama kamu. Misal, cuma karena telat 5 menit, eh dia langsung ilfeel & badmood seharian.. Atau cuma karena salah sedikit, dia langsung marah² dan ninggalin kamu gitu aja (agak keterlaluan sih yang ini mah) Dan susah banget buat bikin dia goodmood lagi.


Sekiaann ciri-ciri pasangan yang sudah mulai bosan sama kamu T-T
Ga dapat dipungkiri, dalam hubungan, yang namanya bosan pasti ada kok. Wong tiap hari chattingan, ngobrol, ketemu, main, dll (meski nggak semua pasangan bisa kayak gini) Tapi jangan sampai si BOSAN jadi alasan kalian putus loh yaa.. Ketika bosan melanda suatu hubungan, di situlah terlihat siapa yang benar-benar tercipta untukmu.

Jangan langsung berpikiran kalau kamu udah nggak sayang sama dia saat bosan datang. Karena bosan dalam hubungan sifatnya sementara kok. Setelah kalian bisa melawan si bosan, mimin bisa (hampir pastikan) hubungan kamu dengan doi bisa langgeng. Semangattt manteman >.<

Love, mimin

Rabu, 11 Oktober 2017

Cara Cepat Move On dari Mantan

Oktober 11, 2017 0 Comments


Haii semuaa.. Mimin come back nih :)

Mimin jadi geregetan sendiri nih, liat nakz jaman now kerjaannya ngegalauin mantaaaaannn terus. Nggak capek, tuh? Nah, thats why kali ini mimin mau share cara move on dari mantan (entah mantan kecengan, mantan pacar, atau mantan selingkuhan #ehh :v)

Yukks kita bahas satu-satu...

1. Berhenti mengasihani diri.

Yup, ini yang pertama harus dipikirin sama man-teman semua. Terimalah kenyataan kalau memang kalian tidak berjodoh dan tidak ditakdirkan bersama. Berhentilah mengasihani diri kamu, kalau kamu nggak berhenti dari sekarang, sampai nanti pun kamu akan terus mengasihani dirimu.

Terimalah dirimu yang sekarang single. Setelah sadar kenyataan ini, memang pasti sakit di awal. Tapi lama-lama jadi lega kok. Karena memang itulah kenyataannya.

2. Berdoa

Mungkin bagi beberapa orang doa sering dilupakan, atau malah nggak berarti. Tapi ini penting lohh.. Berdoalah pada Tuhan agar Tuhan memampukan kamu untuk melupakan, merelakan si mantan. Curhat sama Tuhan tentang kesedihan hati kamu juga boleh banget. Setelahnya, niscaya hatimu akan jadi lebih lega.

3. Buatlah catatan kecil/notes.

Buat apa sih notes ini? Notes ini, kamu tulis tentang hal-hal apa aja yang mengakibatkan kalian putus. Juga boleh kamu tulis dengan sifat buruk pasangan yang menyakiti hatimu/nggak bisa kamu terima. Atau bisa juga kamu tulis tentang quote-quote penyemangat move on. Jadi, setiap kali kamu keinget sama mantan langsung baca notes ini deh. Niscaya kegalauanmu hilang seketika.

Mimin udah pernah nyoba kok, dan berhasil, ehehe.. Waktu lagi keinget mantan, mimin baca notes yang mimin buat dan hasilnyaaa.. Mimin batal galau dehh ;)

4. Jangan memaksakan diri untuk melupakan mantan.

Why? Karena semakin kamu maksain diri, atau sugesti diri "harus lupain mantan, harus lupain mantan,.. "
Kamu malah jadi semakin ingat & semakin nggak bisa lupa.

Nggak perlu terburu-buru, nikmati saja masa-masa move on ini, semuanya proses kok, nggak ada yang instan.

5. Sibukkan diri dengan hobimu.

Cara ini lumayan ampuh loh.. Semakin kamu sibuk dengan berbagai kegiatan, semakin dikit waktu kamu buat kepikiran mantan. Memang, keinget mantan bisa kapan aja, tapi kalau kamu sibuk dengan hal-hal baru, yang namanya keinget mantan kemungkinannya jadi lebih kecil loh.

Lagipula, nggak ada salahnya mencoba dan menyibukkan diri dengan hal baru. Pertama, membantu kamu move on. Kedua, siapa tau kamu jadi menemukan passionmu?

6. Kamu boleh banget menghapus/block semua akun mantan.

Buat mimin sih, cara ini ampuh. Pertama, nggak bakal ada notif apapun dari mantan. Kedua, tiap kali kamu mau kepo pun, jadi batal kepoin mantan karena sudah nggak punya kontaknya dan kamu nggak punya alasan buat kepoin mantan.

7. Lihat sisi positifnya.

Pasti akan selalu ada sisi positif dari sebuah perpisahan. Cepat atau lambat kamu akan menemukan sisi positifnya kok, heheh.. Pengalaman mimin sih, mimin banyak banget belajar dari yang namanya perpisahan. Perpisahan nggak selalu berarti buruk kok.

8. Jangan curhat dengan yang sama-sama patah hati.

Nahloh min? Kenapa nih? Kan gue bebas mau curhat sama siapa aja?
Yaa, mimin nggak larang kok. Cuman, kalau kamu lagi galau, curhatnya sama yang lagi galau atau malah bernasib sama.. Kalian malah bakal makin ber-drama ria. Berdrama dengan kegalauan kalian. Mimin sarankan jangan. Curhatlah dengan orang yang kalian anggap lebih dewasa, juga memang punya pengalaman soal perpisahan.

9. Terakhir... Enjoy your life.

Perpisahan bukan akhir dari segalanya kawans. Siapa tau, setelah perpisahan paling menyakitkan, kamu akan dipertemukan dengan seseorang yang akan menemanimu sampai mati?

Bersedih tentu semuanya akan bersedih bila harus berpisah, tapi jangan sampai berlarut-larut & berlebihan. Berhenti menatap ke belakang, masa lalu tidak akan pernah berubah dan tidak akan bisa diubah. Bangkitlah dan berbalik. Tataplah ke depan, sesuatu yang lebih baik sudah menantimu, ia hanya menunggumu melihatnya.

•••
Sekian dari mimin, tetap semangat yaa kawan :))
Tuhan tidak akan pernah berhutang dengan apa yang telah diambilnya. Jika ia mengambil sesuatu yang menurutmu terbaik. Percayalah, ia akan memberikan sesuatu sebagai penggantinya. Tuhan selalu punya sesuatu yang jauh lebih baik daripada apapun yang kamu pikir terbaik.

Semoga bermanfaat buat man-teman yaa~


Ps : maap yah, mimin belom sempet bikin A.M. Diary dulu, masih mikir keras untuk kelanjutan ceritanya akan seperti apa.. Maaf banget ya semuanya >=

Selasa, 10 Oktober 2017

Cinta atau Obsesi

Oktober 10, 2017 0 Comments


Hai.. hari ini mimin bakal kasih tau tentang apa perasaan kamu ke dia itu cinta atau cuma obsesi doang. Emang apa sih min obsesi itu? Obsesi itu waktu kamu suka sama orang cuma karena dia emang susah buat dikejar dan bikin kamu jadi ter'obsesi' buat dapetin dia, dan, setelah kamu dapetin dia, biasanya kamu bakal lepasin dia gitu aja. Yuk, liat apa sih perbedaannya..


1. Obsesi : Semakin dia menjauh semakin kamu tertarik
Cinta : Semakin dia menjauh semakin kamu khawatir

2. Obsesi : Kamu ga bolehin dia punya teman lawan jenis
Cinta : Kamu percaya kalau dia bakal tetep setia sama kamu meskipun dia temenan sama lawan jenis yang meskipun lebih ganteng dari kamu

3. Obsesi : Kamu gampang tergoda sama lawan jenis lain yang lebih cantik/menarik dari doi kamu
Cinta : Kamu ga gampang tergoda sama lawan jenis meskipun lebih cantik/ menarik

4. Obsesi : Kamu merasa kamu paling benar dan dia emang selalu salah
Cinta : Kamu memperhatikan perasaan dia saat kalian sedang ada masalah dan mencoba mengalah biar dia ga sakit hati

5. Obsesi : Makin lama perasaan kamu makin berkurang sama dia, karna kamu udah merasa ga ada tantangan lagi
Cinta : Semakin lama perasaan kamu makin meningkat karna kamu makin tau sifat asli dia dan nyaman bareng dia

6. Obsesi : Kamu gampang nyuekkin chat dari dia kalau kamu udah ngedapetin dia
Cinta : Kamu menunggu chat dari si dia meskipun cuma jawaban pendek

Sekian perbedaan obsesi dan cinta dari mimin, yuk, cek perasaan kamu sama dia, sekedar obsesi yang cuma tahan sebentar, atau cinta yang tahan selamanya... <3

Senin, 09 Oktober 2017

Tips & Tricks Nembak Cewek untuk Kamu si Cowok Pemalu

Oktober 09, 2017 0 Comments


Hai², ketemu mimin lagi dehh.. Setelah kemarin² sibuk, mimin mau bagi-bagi tips & tricks buat kamu, si cowok pemalu yang mau nembak doi (tapi selalu tertunda karena urat malu kamu terlalu gede)..
Yok kita ulik satu-satu..

-TRICKS-

1. Jangan pernah nembak lewat chat.

Yess, mimin tau kamu pasti malu banget buat ngomong langsung ke si dia. Tapi ini yang mimin larang, jangan nembak lewat chat!! First, karena kesannya kamu nembaknya tuh, niat gak niat. Nggak keliatan sama sekali effort kamu buat nembak si dia. Pasti ceweknya bakal mikir, kamu serius gak yah mau pacaran? Atau cuma becanda?

Kedua, kemungkinan kamu ditolak gede banget, alesan pertama ya karena yang tadi mimin sebutin. Alesan kedua, dia takut hp kamu lagi dibajak orang terus jail. Kalau nerima ternyata hpmu dibajak kan tengsin banget tuh si doinya. Akhirnya lebih milih buat nolak.

2. Coba pake surat cinta.

Duhh, kayak jaman doeloe banget ya. Tapi cara ini bisa jadi ampuh loh. Kalau kamu suka jadi speechless pas di depan dia, kamu boleh pake surat cinta aja. Tapi tentu, kamu yang kasih suratnya. Minimal, kamu jadi nggak harus ngomong terlalu banyak and jadi speechless tiba-tiba.

Biar tambah romantis, coba tambahin puisi atau kata-kata romantis (cuplik dari mbah gugel kalau kamu abis ide juga boleh). Makin besar deh kemungkinan kamu diterima.

3. Tembak lewat video.

Yup, lagi agak trend nih, kamu nembaknya nggak ngomong langsung, tapi lewat video. Kamu bisa shoot diri kamu sendiri, atau kalau kamu malu di-shoot, videonya animasi juga bagus kok. Bisa jadi kebih berkesan juga bukan?

Kamu nggak perlu ngomong panjang lebar lagi karena udah apa yang mau kamu omongin udah ada di video. Biar makin afdol, bawa bunga juga boleh, ehe.. Jadi setelah doi nonton video kamu, kamu udah siap di baliknya sambil bawa bunga. #unch

4. Coba tembak lewat kado.

Nih, salah satu cara yang ampuhh.. Nembak dengan ngasih kado. first, cewekmu bakal melting. Second, kemungkinan kamu diterima lebih besar, ehe.

Misal, cewekmu suka baca novel, beliin satu novel favorit dia (korek infonya pas pdkt dungs). Selipin surat atau apapun di mana dia bisa tau perasaan kamu. Jangan lupa tanyain apakah dia mau jadi pacarmu atau nggak. Tulis juga untuk chat dia/telepon untuk menanyakan jawaban.

5. Via flashdisk.

Metode ini mirip-mirip sama yang surat, eheheh.. Cuman lebih modern aja kelihatannya. Belilah flashdisk, ukuran berapapun (kalau kamu modalnya gede, bolehlah beli yang ukurang GBnya besar. Tapi ukuran gbnya kecil pun nggak masalah). Tulis di notepad semua hal yang mau kamu utarakan ke dia. Tambahin juga kata-kata romantis & permintaan kamu untuk si dia menjadi kekasih kamu.

Ingetin dia buat buka flashdisk dari kamu, setelah itu telepon deh.. Buat menagih jawaban doi.

6. Lewat voice recorder/ rekaman suara.

Nah, buat kamu yang bisa nyanyi & main alat musik, bisa jadi tambahan nih.. Di voice recordernya, kamu bisa nyanyiin lagu romantis buat si doi di awal, setelah lagu beres, kamu bisa utarakan perasaanmu dan jangan lupa permintaan kamu buat dia jadi pacarmu yaa..

•••
TIPS
•••

Tips buat kamu yang mau nembak dengan ngomong langsung.

1. Siapkan mental dulu dong.

Mimin tau, pasti susah banget rasanya mengutarakan perasaan. Apalagi dengan resiko ditolak. Makanya kamu perlu persiapkan mental dulu. Yakinkan diri kamu kalau kamu emang pengen dia jadi pacarmu. Semua effortmu buat dia nggak akan sia-sia kok.

2. Berlatihlah.

Karena ini ceritanya ngomong langsung, nih. Latihan dulu dong di depan cermin. Sekalian ngecek juga, siapa tau ada jerawat tiba-tiba nongol :v
Ulang-ulang apa yang mau kamu katakan ke si dia. Jadi lebih siap deh buat hari H nanti.

Ps : JANGAN PERNAH JADIKAN ORANG LAIN SEBAGAI MANEKIN LATIHAN KAMU. Pertama, kan kamu latihan ke temen lawan jenis. Bisa-bisa dia baper, eh pas tau kamu latihan doang. Dianggap PHPlah dirimu dan temenmu jadi sakit hati. Kedua, bisa bikin salah sangka. Pas kamu lagi latihan sama temen, eh doi ngelihat dan dia pikir kamu nembak temenmu beneran. Doi pasti langsung mundur perlahan deh. Kan sedih.

3. Minta bantuan teman.

Kalau ceritanya kamu mau nembak dengan terorganisir, juga full of plan, mintalah bantuan teman (TAPI BUKAN UNTUK LATIHAN). Minta bantuan temen kamu buat dekor misalnya, acara, dll.


Akhir kataa.. Selamat mencobaaa, kalau dia emang buat kamu, pasti akan jadi buat kamu kok dengan cara apapun kamu nembak. Semangat yaa, kalau ditolak. Yaa, mimin gabisa bilang apa-apa selain "tetaplah hidup", ehehe.. Jangan nyerah cuma karena satu kali ditolak yaa!! Coba lagi atau mulai melihat ke orang lain, siapa tau ternyata ada seseorang yang justru sayang sama kamu tulus selain si dia.

Udah yaa. Babay~

Share ke temenmu yang pemalu juga yah :))

Selasa, 03 Oktober 2017

PsychoLove Test - Apakah Kamu High Quality Jomblo?

Oktober 03, 2017 3 Comments

Apakah kamu "High Quality Jomblo"?
Yuk, coba cari tahu lewat Love Test - Apakah Kamu High Quality Jomblo ini.

Helloo jomblo-ers!! Ehe :v
Maap loh ya kalau tersinggung, mimin nggak maksud kok.. Ada banyak tipe jomblo di dunia ini, dan gak semua jomblo itu karena nggak laku lhoo, tapi memang ada beberapa orang yang punya alasan logis tersendiri kenapa masih memilih jomblo. Dan mereka disebut "High Quality Jomblo". Apa kamu salah 1 adalah si " High Quality Jomblo"? Yukk ikutan tes kecil ini.

Tenang, mimin nggak asal bikin tes, mimin punya source terpercaya kok :))
Jangan lupa siapkan pulpen/pensil & kertas kecil ya :)





1. Responsmu tiap mendengar kata "jomblo" adalah..
A. Biasa aja
B. Agak risih, tapi cuek aja
C. Bete

2. Seberapa sering kamu merawat diri?
A. Sering sekali, kapanpun ada waktu
B. Kalau ada waktu luang saja
C. Jarang banget

3. Di studi/karier kamu...
A. Semangat banget, selalu do the best
B. Kadang semangat, kadang males
C. Nggak semangat sama sekali

4. Kamu menjalani hari-hari dengan...
A. Happy, enjoy, antusias
B. Mood yang naik turun
C. Lebih banyak malas & bete

5. Kalau ada masalah, kamu...
A. Berusaha cari jalan keluar sendiri sebisa mungkin
B. Berusaha mencari solusi ke orang² terdekat
C. Mengeluh, putus asa, butuh dorongan dari teman²

6. Ada teman yang mau nyomblangin kamu, sikapmu....
A. Minta foto dan data lengkapnya dulu
B. Ketemu saja dulu, suka atau ngga belakangan
C. "Duh, nggak pede, deh!"

7. Selama jomblo, kamu ngapain aja?
A. Berprestasi di studi/karier
B. Tetap gaul, tekuni hobi, pokoknya enjoy
C. Menutup diri, malas ketemu banyak orang

8. Bayangan kamu tentang pacaran..
A. Bertemu someone special dan saling mendukung
B. Punya teman jalan yang asyik
C. Masih trauma karena disakiti

9. Ada cowok/cewek yang kayaknya naksir kamu, kamu akan....
A. Pikir² dulu dengan matang
B. Coba² saja dulu
C. "Duh, aku nggak pede!"

10. Penampilanmu di depan publik...
A. Harus selalu keren
B. Kadang keren, kadang biasa aja
C. Buat apa tampil keren?

•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°Result °•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°

∆ DOMINAN A
Kamuu.. High quality jomblo!!

Kamulah jomblo berkualitas tinggi. Walau jomblo, kamu nggak tertekan dengan statusmu, bahkan cenderung menikmatinya. Kamu tahu bagaimana memanfaatkan waktu & energi. Segudang prestasi & penampilanmu yang oke punya, bikin banyak orang mengincarmu. Tapi kamu tetep penuh pertimbangan, nggak asal pilih. Hal ini justru yang bikin mereka penasaran dan terus ngejer kamu. Pertahankan!! Asal jangan terkalu tinggi pasang standar yaa <3

∆ DOMINAN B
Kamu, medium quality jomblo

Di satu sisi, kamu enjoy dengan status jomblo, tapi di sisi lain kamu juga pengen segera menyudahi kesendirian. Itu wajar kok, mengingat memang kamu masih bimbang. Nikmati saja apa yang kini sedang dijalani, nggak perlu tergesa-gesa menentukan pilihan. Tapi, jangan sampe kamu malah dicap plin-plan atau PHP (Pemberi Harapan Palsu). Yang jelass.. Kamu tergolong jomblo yang oke punya kok :))

∆ DOMINAN C
Kamu, low quality jomblo :'(

Sorry, kamu harus masuk kategori ini T-T.. Rasa percaya dirimu seolah udah pupus sejak menjadi jomblo. Kamu merasa minder, sensitif, bahkan mudah tersinggung jika ada yang menyinggung statusmu. Cobalah untuk menikmati hidup. Mulai merawat diri lebih baik, mencari kesenangan di luar sana, dan jangan menutup diri. JOMBLO BUKAN STATUS YANG PATUT DIRATAPI, LHO..  Justru harus dijalani dengan fun, sebab inilah saatnya kamu tebar pesonaa =^•^=

...

Yoo, jadi kamu masuk kategori apa nihh? Buat yang masuk "High Quality Jomblo" & "Medium Quality Jomblo", mimin ucapkan selamaat yaa *yay*

Buat kamu yang masuk ke " Low Quality Jomblo", ayook temukan lagi diri kamu yang sebenernya. Jangan minder cuma karena status jomblo, karena taken juga belum tentu bahagia #ehh :v

Intinya, berbahagialah dengan status jomblo yang sekarang ini kamu jalanin.. Hidup cuma sekali, enjoy every moment

<3 mimin

Source : Love Meter (book) by @PsikologPop

Kamu juga bisa tahu sedalam apa cintamu lewat test Sedalam Apa Cintamu

PsychoLove Test - Sedalam Apakah Cintamu?

Oktober 03, 2017 1 Comments


Sedalam Apakah Cintamu?
Kamu bisa tahu dengan mengisi test Sedalam Apakah Cintamu? di sini.

Yoo, what's up manteman? Ketemu lagi sama mimin.. Hehe, sekarang mimin mau bagiin tes psikologi nih, "Sedalam Apakah Cintamu"?

Cocok banget nih buat kamu yang mempertanyakan sedalam apa cintamu pada doi, atau sedalam apa cinta doi padamu (share link ini aja :) )

Yokk, ikutan tesnya, cuman 15 PG kok, nggak susah & nggak perlu belajar kok :v





1. Saya merasa frustasi kalau si dia meninggalkanku.
A. Sama sekali tidak benar
B. Sedikit benar
C. Mungkin benar
D. Sebagian besar benar
E. Sangat benar

2. Saya sangat terobsesi dengan lacar saya.
A. Sama sekali tidak benar
B. Sedikit benar
C. Mungkin benar
D. Sebagian besar benar
E. Sangat benar

3. Saya merasa bahagia jika bisa membuat pacar saya senang.
A. Sama sekali tidak benar
B. Sedikit benar
C. Mungkin benar
D. Sebagian besar benar
E. Sangat benar

4. Saya memilih bersama dengan pacar daripada dengan orang lain.
A. Sama sekali tidak benar
B. Sedikit benar
C. Mungkin benar
D. Sebagian besar benar
E. Sangat benar

5. Saya akan sangat cemburu bila pacar saya jatuh cinta pada orang lain.
A. Sama sekali tidak benar
B. Sedikit benar
C. Mungkin benar
D. Sebagian besar benar
E. Sangat benar

6. Saya berusaha keras memahami pacar saya.
A. Sama sekali tidak benar
B. Sedikit benar
C. Mungkin benar
D. Sebagian besar benar
E. Sangat benar

7. Saya ingin bersama pacar saya secara fisik, mental, dan emosi.
A. Sama sekali tidak benar
B. Sedikit benar
C. Mungkin benar
D. Sebagian besar benar
E. Sangat benar

8. Saya selalu haus perhatian dari pacar saya.
A. Sama sekali tidak benar
B. Sedikit benar
C. Mungkin benar
D. Sebagian besar benar
E. Sangat benar

9. Pacar saya adalah orang paling romantis sedunia.
A. Sama sekali tidak benar
B. Sedikit benar
C. Mungkin benar
D. Sebagian besar benar
E. Sangat benar

10. Tubuh saya merespons jika disentuh pacar saya.
A. Sama sekali tidak benar
B. Sedikit benar
C. Mungkin benar
D. Sebagian besar benar
E. Sangat benar

11. Pacar saya selalu ada di pikiran saya.
A. Sama sekali tidak benar
B. Sedikit benar
C. Mungkin benar
D. Sebagian besar benar
E. Sangat benar

12. Saya ingin pacar saya paham pikiran, ketakutan, dan harapan saya.
A. Sama sekali tidak benar
B. Sedikit benar
C. Mungkin benar
D. Sebagian besar benar
E. Sangat benar

13. Saya sangat ingin melihat pacar saya selalu merindukan saya.
A. Sama sekali tidak benar
B. Sedikit benar
C. Mungkin benar
D. Sebagian besar benar
E. Sangat benar

14. Saya merasa punya daya tarik besar pada pacar saya.
A. Sama sekali tidak benar
B. Sedikit benar
C. Mungkin benar
D. Sebagian besar benar
E. Sangat benar

15. Saya akan depresi sekali jika segala sesuatu yang berhubungan dengan pacar saya tidak berjalan baik.
A. Sama sekali tidak benar
B. Sedikit benar
C. Mungkin benar
D. Sebagian besar benar
E. Sangat benar

•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•° loading for your result

HASILNYA ADALAH...

•° Mayoritas A - Cintamu Beku

Akibat terlalu dingin, cintamu padanya membeku. Sama sekali tidak ada kehangatan, seperti hubungan orang yang tidak saling kenal. Sulit dipercaya jika kalian sedang menjalin cinta. Mungkin kalian susah saling bosan dan kehilangan getaran. Kalian lebih seperti teman biasa dibandingkan sepasang kekasih.

•° Mayoritas B - Cintamu Dingin

Dari responsmu, terlihat bahwa relationship kalian cukup dingin. Bisa jadi kamu tidak bahagia bersamanya, merasa ada yang kurang dalam hubungan kalian. Kamu masih mencintainya, hanya saja sudah sering merasa kecewa. Kalian lebih sebagai 2 orang yang saling mencintai, tapi sudah jenuh.

•° Mayoritas C - Cinta Rata-Rata

Kalian kadang mesra, kadang tidak. Kadang kamu menggebu-gebu padanya, kadang juga biasa saja. Kamu mencintainya secara serius, hanya masih ragu-ragu, sehingga kurang total. Cinta kamu masih rata-rata, mungkin masih butuh waktu untuk membuatnya lebih menyala!!

•° Mayoritas D - Cintamu Kuat

Kamu sangat mencintainya, tapi masih ada sesuatu yang membuatnya jadi kurang total. Kalian senang bermesraan dan mengekspresikan cinta satu sama lain. Bahkan cinta kalian tergolong cukup dewasa dan siap untuk komitmen lebih jauh. Hanya butuh sedikut lagi saja sebelum kalian dikukuhkan dalam ikatan khusus.

•° Mayoritas E - Cinta Membara

Kamu sangat mencintainya, dengan segenap hatimu. Ia pun begitu. Bahkan cinta kalian terkesan ekstrim, posesif, dan membara setiap saat. Kalian sangat mengikat satu sama lain, sulit dipisahkan. Kalian tidak bisa hidup tanpa yang lain. Luar biasa!!

-•-

Gimana hasilnya nih? Sedalam apa mih cintamu padanya? Sedalam samudra yang paling dalam? Atau malah sedalam mangkok kobokan cuci tangan?

Share juga ke doi yaa, biar kalian sa-sama tahu nih, sedalam apa sih cinta kalian satu sama lain :))

<3 Mimin
Test from : Love Meter (book) by @PsikologPop - Grasindo

For more test, you can buy this book :)

Untuk kamu yang jomblo, coba test disini

Kenapa sih doi gak suka sama kamu?

Oktober 03, 2017 2 Comments


Hai hai, hari ini mimin mau bagiin tentang kenapa sih doi gak suka sama kamu padahal kamu udah perhatian banget sama dia. Nah, selain artikel ini, mimin juga pernah buat tentang tanda-tanda doi gak suka sama kamu buat kamu yang belum tau, klik disini aja ya. Cuma, mungkin bakalan berbeda setiap orang, jadi mimin cuma kasih hal-hal umumnya aja ya..

1. Kamu terlalu agresif
Pada dasarnya, ga semua orang suka sama sifat yang 'terlalu perhatian' apalagi mendekati sifat agresif. Agresif bisa jadi alasan kenapa doi gak suka sama kamu. Apa sih sifat agresif? Sifat agresif itu kalau kamu setiap hari selalu nanyain doi lagi bareng siapa, doi lagi dimana, pulangnya jam berapa, pulangnya sama siapa, kemaren ngobrol sama siapa aja. Oh hell no, itu bakal bikin orang yang kalian suka ga nyaman banget dan bakal males bales chat dari kamu, apalagi kamu 'belum' jadi siapa-siapanya doi.

2. Overprotektif
Nah yang kedua, bisa jadi kamu terlalu overprotektif sama dia, sampai-sampai kalau doi chat-an sama cewek lain kamu musuhin ceweknya, padahal kan bisa jadi doi lagi nanya tugas. Selain bikin doi gak nyaman, sifat overprotektif itu juga bikin kamu jadi punya banyak musuh. Yuk, kurangin sifat overprotektifnya kamu mulai dari sekarang.Selain Agresif, overprotektif juga bisa jadi alasan kenapa doi gak suka sama kamu

3. Terlalu PD
Yang ketiga, coba kamu introspeksi diri, apa jangan-jangan selama ini doi ga memperdulikan kamu karena kamu terlalu PD. Contohnya kalau kamu sekelas sama doi dan kalian jarang ngobrol, tiba-tiba kamu berpikir bahwa dia ngeliatin kamu terus, jadi kamu bertingkah canggung sendiri. Padahal saat kamu cari tahu kebenarannya sebenarnya dia gak lagi ngeliatin kamu. Selain agresif, dan overprotektif, ternyata terlalu PD juga bisa jadi alasan kenapa doi gak suka sama kamu

4. Kamu bukan tipe dia
Yang keempat, mungkin kamu ga agresif, ga overprotektif, ga terlalu PD juga, tapi kenapa ya doi masih cuekkin kamu? Mungkin alasannya adalah kamu bukan tipe dia. Eits... jangan berkecil hati dulu, siapa tau kamu tipe dari orang lain yang cocok jadi pasangan hidup kamu kelak.

5. Dia memang belum berniat pacaran
Last, yang kelima.. bisa jadi dia emang belum ada niat ke arah pacaran atau hts-an. Mungkin dia memang lagi fokus untuk mengejar impian atau cita-cita dia buat masa depannya. Jadi alasan doi gak suka sama kamu bukan karena kamu kurang cantik atau sikap kamu yang berlebihan.

Akhir kata.. saran dari mimin adalah usahakan biar kamu ga terpaku kepada satu orang yang belum tentu memperhatikan kamu, coba buka hati dan mata kamu biar kamu bisa menemukan orang lain yang justru tanpa kamu sukai pun telah menyukai kamu dan menerima kamu apa adanya. Jangan putus asa ya.. kamu pasti bisa move on. Nah buat tau seputar move on, mimin mau bagiin tentang Tips dan Kenapa kamu harus move on. 
Salam mimin.